Minggu, 02 Januari 2011

Jika diammu itu emas, maka tangisku ini raksa

Tertinggal dari smua kesepian
Tersungkur dalam belaian kemewahan
Oleh darah yg keluar dari hati emasmu
Oleh abu wangi yg keluar dari hangusnya cintamu

Kebahagiaan yang kurasakan ternyata kehampaamu
Kenyamananku saat bersamamu ternyata kerengkuhanmu
Sesapan cinta yg kuagungkan ternyata lukamu
Dan selama ini aku menjadi seorang penyiksa bagimu

Oh, sayang
Berjuta air mata kau uraikan tanpa sepengetahuanku
Segudang cita kau tinggalkan demi setitik rengekanku

Oh, sayang
Sering kau mengeluh lelah padaku
Dan ku hanya bilang , "ah pemalas"

Kini kau pergi selama2nya
Takkan ada lagi wajah yg diketuk sgalarupa agar terlihat ceria
Takkan ada lagi suara2 lucumu saat menghiburku

Begitu menyebalkan
Kau hanya diam dan dingin
Tidak berkeluh juga
Dan bahkan saat tangisku membanjiri nisanmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar